Label

Minggu, 16 Juni 2013

Somtimes... we are not sure ... This football or pro wrestling

1.SuperFly Splash
 




2. Low blow Kick





 3. Extreme Rules? First Blood?




4. brogue kick fellaaa!!!





sumber :
arsenal-mania.com
http://www.goolfm.net/
www.telegraph.co.uk
www.pwmania.com 
whatistheexcel.com 
www.foez.net 
www.wwehunks.com 

Pistol Ayah

Ayah Toni adalah seorang polisi,
Suatu hari saat pulang dari sekolah Toni menghampiri ayahnya

Toni : ayah, aku punya sedikit masalah dengan temanku di sekolah
tapi aku sudah menyelesaikannya...

Ayah : apa kamu berkelahi?

Toni : tidak...

Ayah : bagus nak, kamu sudah bisa menyelesaikan masalahmu sendiri...

Toni : tentu ayah, aku bisa menyelesaikannya....
oh iya ayah... hampir lupa... ini pistol ayah ku kembalikan...

Ayah : ^#%$#.....?!!

5 Berita Dahsyat

Percayalah... walaupun demikian, anda tetap membacanya sampai berita kelima... langsung saja ke berita pertama :

1.  Telah ditemukan sebanyak 28 buah pesawat berbentuk aneh yang dicurigai UFO disebuah kota di Nigeria, tempat dan waktu penemuan dirahasiakan, namun sedikit banyak kebocoran berita beredar di pulbik, mula-mula penduduk lokal sekitar yang turut menyaksikan kejadian itu, konon pada mulanya jumlah pesawat aneh tersebut adalah 35, namun hanya selang satu hari setelah penemuan, jumlahnya menjadi berkurang. bentuk pesawat aneh ini tidaklah seperti bentuk UFO yang sering digambarkan secara umum, yakni seperti piring terbang yang berebentuk bundar atau oval, bentuk pesawat ini memanjang, dengan dua sayap, persis seperti pesawat di bumi pada umumnya. saat ini pesawat sudah diteliti badan khusus dan tidak dipindahkan kemana-mana, masih tetap di Kota misterius itu.

2.  Percaya atau tidak, di Indonesia tepatnya kaliimantan Barat telah ditemukan situs peninggalan yang sampai saat ini belum diteliti asal muasalnya, benda itu diperkirakan sudah ribuan tahun terkubur dalam tanah sedalam 4 meter... bentuknya persis seperti robot Gundam yang ada di film, sudah berkarat dan sudah dilapisi tanah tebal yang mengeras menjadi kerak, Robot itu berbentuk utuh, panjangnya mencapai 3,2 Meter, seluruh bagian tubuhnya terbuat dari baja tebal yang diperkirakan tidak bisa dihancurkan bom atom sekalipun.

Sebelum beralih ke berita ketiga, anda semua pasti bertanya-tanya tentang bukti penemuan ini... atau mengira-ngira bahwa ini hanyalah berita bohong (HOAX). sabar, berikutnya akan dijelaskan secara detail disini... baiklah, ini berita yang peling dahsat, berita ketiga :

3.  semua berita yang anda baca diatas hanyalah fiktif belaka, itu hanya buah keisengan penulis yang kebingungan mau menulis tentang apa di Blog hari ini...

tunggu sebentar masih ada berita ke empat yang lebih dahsyat lagi:

4. kenapa dibaca..? masih mau juga baca..??? sudah jelas-jelas ditipu... eeh.. masih penasaran sama berita ke empat...

5. ciyeee... baca yang ini juga ni yeee... :p

Jumat, 14 Juni 2013

Layaknya Mie kaldu ayam... Buku pun ada yang Instan

"gua pernah baca ya.. ada buku yang judulnya tiga puluh hari jadi dewa gitar...
yang ngarang pasti dewa mabok...
jimi hendrix, itu dewa gitar yang udah meninggal, kalau tau dia pasti hidup lagi..
dia bilang "ngapain gua capek-capek belajar? tau gitu beli buku dia aja lima puluh ribu..." "
-Bintang Timur (Stand Up Comedian).

Waktu menyaksikan Video Bintang Timur membawakan materi itu dalam aksinya, saya ngakak berat,
yang dikatakan bintang itu logis dan realistis..
hal yang seperti itu seharusnya dipandang serius untuk kita, tapi Bintang Timur menyampaikan pesan itu lewat cara humor,
dan hasilnya ngekill, sukses bikin audience tertawa masal.

Waktu itu saya lihat semua penonton tertawa... tapi saya yakin,
yang bisa menangkap pesan itu cuma sebagian kecil dari sekian penonton yang menyaksikan saat itu..
itulah kenapa saya mengagumi Stand Up Comedy... penyampaian pesan melalui  humor yang cerdas dan berisi, dari penampilan seorang komika, kita dapat terhibur, kita juga sedikit banyak dapat menyelipkan wawasan baru dari materi mereka.



Tapi yang akan dibahas di tulisan ini bukan tentang stand up comedy-nya...
melainkan buku-buku semacam "tiga puluh hari menjadi dewa gitar" itu.

Memang, sekarang sudah menjamur buku-buku "pemberi harapan dan janji instan" semacam itu,
sangat mudah didapatkan disekitar kita judul-judul seperti :
"tiga puluh hari menjadi.........."
"tiga puluh hari kuasai..........."
"cara mudah menjadi......."
"cara cepat menjadi......."
"cara jitu untuk cepat...."

Kadang judul-judul semacam itu tanpa kita sadari bisa sangat menarik untuk membangkitkan rasa penasaran kita.
biasanya di back covernya ada tulisan-tulisan yang akan memperkuat ketertarikan kita terhadap judul buku tersebut,
misalnya :
"buku ini seharusnya tidak disebar luaskan, ini rahasia yang sangat bla bla bla"
atau
"buku ini sangat luar biasa, mungkinkah mendapatkan bla bla bla dalam waktu bla bla bla? temukan caranya di buku ini"

Buku adalah gudang ilmu (tapi jangan kira semua ilmu itu bagus dipelajari, contohnya ada ilmu hitam, ilmu santet, atau ilmu pelet :p)
memang kadang buku-buku "instan" semacam itu bersinggungan dengan keinginan dan kebutuhan kita,
misalnya ada saat kita ingin mempelajari banyak hal tentang enterpreneur, kita pastinya akan mencari referensi yang sesuai,
salah satu caranya adalah pergi ke toko buku dan mencari-cari buku yang mengupas tentang enterpreneur.
saat itulah kita dituntut menjadi konsumen yang jeli, manusia memang selalu menginginkan segala hal dengan proses yang cepat.

Tak heran buku-buku semacam itu bisa laku keras dan menarik perhatian kita sebagai konsumen.
jadi saat memilah berhati-hatilah dengan judul-judul semacam itu, yang sepintas tampak sangat menarik, bahkan meyakinkan,
namun, secara realistis hampir tidak mungkin bisa diaplikasikan secara tepat sasaran dalam hal pencapaian target yang di iming-imingi oleh judulnya.

Dan tentunya tidak semua buku semacam itu dapat dinilai "jelek" secara kualitas dan isi,
beberapa diantaranya bahkan bisa sangat bagus untuk dijadikan pegangan,
tapi kalaupun demikian, sejelek-jeleknya kualitas sebuah tulisan (buku),
tetap ada "isi" yang dapat memberi kita pesan dan makna positif yang bisa kita ambil manfaatnya.
namun bukankah lebih baik kita mendapatkan referensi yang lebih tepat dan berkualitas untuk mendukung proses pencapaian terget dan tujuan kita?.

Seluas itulah salah satu makna harafiah yang dapat kita ambil dari pepatah lama yang berbunyi
"jangan menilai sebuah buku hanya dari kulitnya".

Selasa, 11 Juni 2013

Imron Dan Facebook

"Hidup adalah perjuangan, dan perjuangan penuh tantangan,
seberat apapun rintangan harus kita jalani... bismilah... selamat pagi teman-teman...
mari jalani pagi ini dengan semangat positif :)"




Begitulah status facebook Imron (bukan nama sebenarnya) pagi ini...
terdengar inspiratif, positif, klamutasif <--(kata yang ini yang ngarang sendiri),
Imron memang bijak... tapi hanya di facebook...
akun facebook dengan display name Imron Man itu selalu penuh dengan status-status yang penuh makna
kadang terlihat cerdas, namun bertolak belakang dengan perangainya sehari-hari...
entah apa yang memotivasi Imron... Mario teguh? mungkin juga..., atau Teguh mario? juga mungkin...

Kalimat status itu mengajak orang yang melihatnya mengira-ngira dan membayangkan bahwa pada pagi yang cerah itu Imron sudah bangun tidur,
mandi, gosok gigi, dengan wajah yang bercahaya dan senyum ceria ia menyambut pagi dan siap beraktifitas dengan penuh semangat.
padahal...
selesai update status, dengan mata merah, rambut acak-acakan, dan mulut yang sudah berbau sangat extreme,
Imron baru akan bersiap-siap untuk tidur di kamar kostnya yang berantakan, ampas kopi dalam gelas sudah hampir mengeras,
asbak penuh dengan puntung dan abu rokok, dan plastik bekas gorengan berserakan.
Imron semalam begadang, Imron memang orang sibuk, bak selebriti ia menyibukkan diri dengan pencitraan.

Ia lupa menutup gorden jendela, aaahh... sinar matahari pagi yang pada hakikatnya dapat memberikan semangat dan manfaat itu
terasa sangat menyiksa mata Imron, silau.
tubuhnya sudah lemah dihantam kantuk, bahkan untuk berdiripun sebenarnya ia malas,
tapi terpaksa ia bangkit dan melangkah dengan lunglai untuk menutup gorden jendela,
agar tidak ada cahaya yang mengganggu tidurnya.

Dengan pulasnya Imron mulai terlelap, ia lupa sama sekali bahwa beberapa jam lagi ia ada Ujian di Kampusnya,
Imron menggampangkannya, apa sih yang tidak gampang dimata Imron...? besok juga bisa ikut ujian susulan,
atau tinggal loba-lobi dosen saja, Imron gitu loh...

"RRrrRrrrriiiiiiing!!!" hey, itu bunyi alarm ponsel Imron, ternyata dia tidak lupa...
dia pasang alarm untuk mengingatkan dirinya agar bangun dan mengikuti ujian di kampus...
Imron bergerak, ia mulai sadar dari lelapnya... yap... ia membuka mata..., dannnnnnn....
mematikan ponsel yang mengganggu itu... bikin bising saja...

Begitu nyenyak Imron tidur, tak terasa hari pun senja...
samar-samar terdengar suara adzan, Imron pun tersadar... ia membuka matanya yang masih berat...
"sudah Maghrib ini... diluar sudah gelap..." kata Imron dalam hati,

Ia bangkit dari kasur dan menuju kamar mandi, ia mengambil handuk dan menaruhnya dibahu...
oh... Imron mau mandi... oh.. bukan... ia berwudhu..? tidak tidak... ia hanya cuci muka dan kumur-kumur rupanya.
lalu ia kembali ke kamar,menyalakan komputernya, menghidupkan sebatang rokok,
menancapkan modemnya dan mulai online facebook...

Ia berfikir sejenak, mencari kata-kata...
dan... aha!!
ia menulis...
"Sungguh Jiwa dan raga terasa begitu tentram... habis shalat maghrib rasanya fikiran fresh..."

Selang beberapa saat, ada pemberitahuan, seorang teman mengomentari Statusnya...
Imron terkejut membaca komentar itu... isi komentar itu adalah
"Sadar woy!! ngelindur lu mas..? ini waktunya shalat Isya, bukan Maghrib... wkwkwkwk"
dibawah komentar itu muncul komentar baru :
"wo'o... kamu ketauaaan... xD"

"KELIRU"



"Jika aku adalah sebuah Revolver, maka kau adalah tangan dengan jari-jari yang menarik pelatukku
dan mengarahkan selongsongku ke arah kepalamu sendiri!!!"

"ya, kau benar, tapi aku hanya akan menganggapnya lelucon, aku menyadari betul apa yang tidak kau sadari...,
sadarilah, kau hanya sebongkah revolver yang tak berpeluru, selongsongmu hampa, sekalipun kutarik pelatukmu berkali-kali,
tidak akan ada pengaruhnya bagiku"

"cih...! kau mulai menantangku rupanya..."

"kau kira aku sedang apa dari tadi? mengajakmu berkencan di suatu tempat yang romantis?"

"bangsat... kau sudah menyalakan api... tunggu saja kobarannya... dan jangan tangisi luka-luka melepuh ditubuhmu kelak"

"oke, permainan dimulai, kau sudah selesai..?, tutup hidungmu... sekarang giliran aku yang kentut"

"hei!!! jaga mulutmu... ku akui lidahmu tajam, kau hapir berhasil memancing emosiku, jangan sampai aku menutup mulutmu dengan
kepalan tanganku..."

"aku berani bersumpah, ancamanmu tidak membuatku gentar sedikitpun..., tapi itu bukan caraku, terserah kalau itu caramu...
 apa kau sudah lelah merancang omong kosong? bilang pada otakmu yang kau anggap cerdas itu..., salam persahabatan dari bokongku"

"hmmm... kau membuatku geli..."

"geli...? kau tersenyum...? itu senyum yang kau anggap sudah cukup sinis...? kau kira aku akan beranggapan kau sedang angkuh
dan meremehkanku...? hahaha... kau yang membuatku geli, sudahlah jangan berpura-pura lagi, kau tidak punya bakat akting...,
kau malah terlihat sedang menonjolkan kebodohanmu"

"berani-beraninya kau bilang aku bodoh!!!"

"kau yang berani-beraninya menganggap dirimu cerdas!!!"

"cukup...!!!"

"kenapa...? kau menyerah...?"

"kubilang cukup!!!"

"hahaha... cerdas sekali perangaimu..."

"Hentikan!!!"

"kau mengandalkanku untuk berkata-kata, tapi kau tidak mengandalan dirimu dalam realita,
kau dan aku bertolak belakang...
kau pecandu kesia-siaan... hahaha..."

"Bangsat!!!"

"PRAAAAANG!!!!"

Dia meninju cermin yang ada didepannya, serpihan kaca melukai kepal tangan kanannya...
nafasnya terengah panas, keringatnya mengucur, wajahnya memerah penuh emosi,
amarah menyala-nyala di matanya...
jiwanya terguncang, terombang-ambing oleh pemikirannya sendiri,
logikanya porak-poranda...
imajinasi seakan membelah jiwanya menjadi dua...
itu adalah saat dia harus memilih...
dan dia telah memilih...
memilih dirinya sendiri...

Senin, 10 Juni 2013

DI TILANG, "SIDANG SAJA PAK"

Suatu siang yang panas, saya mengendarai sepeda motor dari arah malioboro, saat lampu merah saya berhenti dibaris kedua pembatas jalan, tepat disebelah kiri saya pos polisi, saya menoleh sebentar ke arah pos tersebut, terlihat beberapa om-om berseragam sedang duduk-duduk, saya palingkan kembali wajah saya dari pos tersebut dan sambil menunggu lampu hijau saya nyalakan sebatang rokok.
tak disangka-sangka, tiba-tiba saja salah satu polisi tadi sudah berada tepat di samping saya, "selamat siang mas.... maaf mengganggu perjalanannya... bisa ke pinggir dulu mas..?" batin saya tersadar, ternyata motor yang saya pakai tidak ada kaca spion (kebetulan motor pinjaman punya sepupu), dan celakanya lagi sim saya mati... waduh...
ya saya pasrah saja, jujur dan apa adanya, didompet saya hanya ada selembar uang sepuluh ribu rupiah dan ATM yang saldonya tit...

Polisi tersebut mengarahkan saya untuk ikut ke pos, saya ikut saja, sesampainya di pos ia melontarkan pertanyaan klasik "tahu kesalahan anda apa?" dengan  wajah datar saya menjawab "tau pak..", dan pertanyaan klasik kedua pun muncul "bisa lihat surat-menyuratnya?", "bisa pak" jawab saya seraya mengeluarkan STNK dari dompet, "SIMnya mas..?", ini dia yang tidak saya harapkan, SIM saya yang sudah habis masa berlakunya saya sodorkan, dan tepat perkiraan saya, kata yang keluar adalah "wah..simnya sudah mati ini mas..", mau jawab apa lagi selain "iya pak...".
dan ini dia babak penentu...
"mau sidang atau...?"

Berhubung memang tidak punya duit, saya langsung menjawab "sidang saja pak...",
seolah memperlambat alur, polisi tersebut mengeluarkan sebuah kertas yang sepertinya berisi pasal-pasal pelanggaran dan bertanya kepada saya "sudah pernah sidang sebelumya mas..?", "belum pernah pak...",
"ini ada dua pelanggaran, yang pertama tidak memiliki sim, dan yang kedua kendaraan tidak lengkap atau tidak ada spion... jadi kalau sidang bayar denda segini mas..." seraya menunjukkan jumlah yang tertera pada daftar pasal tersebut, seingat saya jumlahnya ditotal-total hampir mendekati dua juta rupiah, saya awam soal sidang menyidang seperti ini, kebetulan saya jarang pula berurusan dengan penilangan, saya agak kaget melihat jumlah tersebut, namun ya berusaha tenang dan hanya menjawab "iya pak..", selanjutnya dengan nada agak "mengancam" ia kembali bertanya "mau sidang saja mas?", dengan sok tenang saya jawab "iya pak.. sidang saja", sekali lagi ia lontarkan kalimat tersebut, tetapi kali ini tidak dengan nada bertanya "sidang saja ya mas...", lagi-lagi saya jawab "iya pak..",

Sekedar berprasangka... mungkin beliau ini menunggu ajakan "damai" dari saya...
toh kalau sedang ada uang waktu itu pasti sudah saya tangkap pancingannya... lagipula dalam bayangan saya sidang pelanggaran lalu lintas itu prosesnya rumit dan memang dendanya sebesar itu...
alhasil, STNK ditahan, ditukar surat tilang, dan saya diwajibkan datang seminggu kemudian ditempat sidang yang sudah ditentukan,

Saya pulang dengan perasaan tidak tenang, dalam bayangan saya, bsa saja sejumlah uang yang tadi disebutkan pak polisi memang harus saya bayar.
sesampainya di jalan kost, saya mampir minum kopi di warung langganan saya, saya ceritakan hal tadi dengan pemilik warung yang kebetulan sudah akrab, ia malah senyum geli dan berkata "jangan takut, paling-paling disuruh antri terus bayar dua puluh lima ribu saja, saya sudah pernah ikut sidang begitu".
jawabannya membuat saya agak lega, namun masih tetap saya kepikiran jumlah uang yang hampir dua juta tadi, dalam hati saya berkata "siapa tau memang benar segitu...".

Singkat cerita tibalah hari H, pagi-pagi saya berangkat ke kantor kejaksaan, ternyata bukan saya sendiri, ada puluhan yang antri dan hilir mudik menunggu dipanggil...
Sekitar satu jam saya menunggu, akhirnya saya dipanggil juga, begini proses sidangnya "saudara Teguh Kurnia..", "ia pak", "anda dua pelanggaran ya... total denda TIGA PULUH LIMA RIBU RUPIAH dan SERIBU RUPIAH biaya administrasi sidang". saya bayar ke ruangan sebelah, tukar STNK yang ditahan dengan bukti pembayaran, dan langsung cabut pulang... sungguh happy ending story... :p
andai saja waktu itu saya bayar ditempat..... "damai"